Tak
pantas kiranya aku menyalahkan kesadaran, apalagi menyalahkanmu yang tak tau. Harusnya
awal dulu kutudukkan pandanganku hingga kulihat buku-buku jari kakiku memucat,
memberikan bekas pada tanah yang ku pijak. Walau aku tau itu tak berpengaruh
apapun karena belum ada yang memainkan irama itu, bahkan aku belum mengenalnya.
Aku
memang sengaja melupakan ketika awal kali kuletakkan senandung itu di hatiku.
Bolehlah kunamakan ini sebagai senandung cinta, seindah nyanyian bidadari
surga, semerdu tadarus bidadari surga. . . . . sesekali mengeras namun tak
memekakan telinga, sesekali melemah namun tak memudar. Aku tak ingin mencari
tau siapa sebenarnya yang menabuhkan terlebih dahulu, yang ingin ku ingat
hanyalah nada-nada yang keluar dari senandung cinta yang hanya milik cinta.
Label: Coretan Puisi, Curhat
Suatu kali
Pesanmu membawa kabar padaku
Pesanmu membawa kabar padaku
Peduliku
gerakmu di sana
Kini ku
jenuh. . . .
Adakah
kepedulian darimu?
Jika
tidak adalah yang sampai padaku
Ijinkan
aku tidak peduli
Akan ku
biarkan kau tak peduli
Walau aku
begitu peduli
Kubiarkan
hatimu berjalang
Entah
kemana
Dan
disitulah aku tidak peduli
Jika ada
saat kau peduli
Sedang
padaku pun peduli
Kepedulianku
pasti akan bertambah
Magelang, Gingga_Elfiky
Label: Coretan Puisi
Langganan:
Postingan (Atom)