Tak
pantas kiranya aku menyalahkan kesadaran, apalagi menyalahkanmu yang tak tau. Harusnya
awal dulu kutudukkan pandanganku hingga kulihat buku-buku jari kakiku memucat,
memberikan bekas pada tanah yang ku pijak. Walau aku tau itu tak berpengaruh
apapun karena belum ada yang memainkan irama itu, bahkan aku belum mengenalnya.
Aku
memang sengaja melupakan ketika awal kali kuletakkan senandung itu di hatiku.
Bolehlah kunamakan ini sebagai senandung cinta, seindah nyanyian bidadari
surga, semerdu tadarus bidadari surga. . . . . sesekali mengeras namun tak
memekakan telinga, sesekali melemah namun tak memudar. Aku tak ingin mencari
tau siapa sebenarnya yang menabuhkan terlebih dahulu, yang ingin ku ingat
hanyalah nada-nada yang keluar dari senandung cinta yang hanya milik cinta.
2 komentar:
kangen nyuri baca buku note bu guruuu
pernah nih . . . ??
Posting Komentar