Ada
yang sedang berceloteh menanggalkan kata-kata dari mulutnya, sesekali beberapa
yang menyimak menyipitkan matanya karena terserang tawa, begitu pula sembari
memegangi perutnya dan membungkukkan badannya hingga lutut yang tertekuk karena
duduk bersila diatas lantai keramik yang dingin. Tak ada yang aneh sebenarnya,
hanya kata “Barat”, yah. . . barat. Jika
kita bicara tentang barat mengandung
arti lain juga selain arah, bisa untuk menyebut bangian belahan bumi yang
dihuni oleh penduduk yang sebagian besar berkulit putih.
Begitulah
gurauan yang terjadi malam ini bersama dengan para sahabat. Pukul 21.00 WIB
waktu-waktu yang bisa untuk memulai mengerjakan tugas atau sekedar membuka
laptop, dalam ruangan yang luas sebenarnya, hanya saja banyak barang-barang. Sebelah
kanan ada 2 printer, meja yang penuh dengan tumpukan buku, lipatan mukena serta
kardus isi perkakas (ada punyaku juga, hehe) dan mesin jahit. Sebelah kiri ada
kulkas yang sudah beralih fungsi, lemari dengan rak banyak penuh dengan
skripsi, serta beberapa kardus diatas. Aku sendiri tengah hanyut dalam
percakapan dengan seorang sahabat jauh lewat sms. Selang beberapa waktu salah
seorang teman (sebut saja Ian) bertanya dengan suara yang agak keras (maklum
saja sedang pake headset dari laptopnya) hingga semua yang ada di ruangan
tersebut menoleh kearahnya.
“Ada
yang punya lagu barat?”
“Aku
punya” spontan seorang teman (sebut saja mutiara) yang ada di depanku langsung
menjawab.
“Aku
minta dong. . . . “
“Boleh-boleh
yang langunya itu kan. . . . ‘Timur ke barat selatan ke utara’ “.
Serentak semua yang dengar
memamerkan tawa lepasnya. . . :D:D
*Bayangkan saja jika ikut bergabung
bersama kami, ^_^
0 komentar:
Posting Komentar